Halaman
29
Teknologi
i
Teknologi
Teknologi
19
Sekarang ini teknologi semakin berkembang. Salah satunya
adalah media elektronik. Pernahkah Anda mendengarkan
wawancara di televisi? Pada Pelajaran ini, Anda akan belajar
mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam sebuah wawancara,
mencatat pokok-pokok pikiran dalam sebuah bacaan, menulis
paragraf deskriptif, dan mengenali frasa dalam bahasa
Indonesia.
3
3
S
u
m
b
e
r
:
w
w
w
.
2
d
o
.
c
o
m
29
29
Pelajaran
Pelajaran
Alokasi waktu: 16 jam pelajaran
Peta
Peta
Konsep
Konsep
terdiri atas
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
melalui
proses
Mendengarkan
wawancara televisi
Membaca
intensif
Menulis deskriptif
Mengenal frasa
• mengetahui
langkah-langkah
merangkum
• menyampaikan isi
rangkuman
• mengetahui
ciri-ciri paragraf
deskriptif
• mengetahui
langkah-langkah
penulisan
paragraf
deskriptif
• mencatat
pokok-pokok
pembicaraan
• merangkum isi
pembicaraan
• menyampaikan isi
rangkuman
Kegiatan
Berbahasa
• mengidentifi kasi
jenis-jenis frasa
• mengetahui
konstruksi frasa
30
30
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Wawancara biasanya dilakukan oleh seorang reporter surat
kabar, radio, atau televisi kepada narasumber. Narasumber adalah
orang yang dimintai keterangan mengenai suatu hal. Pada saat
mendengarkan wawancara, Anda dapat memahami isi wawancara
dengan mencatat pokok-pokoknya. Caranya, ketahuilah apa yang
ingin diketahui pewawancara berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkannya. Akan tetapi, Anda harus dapat mencermati
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada kalanya pe wawancara
melontarkan pertanyaan yang sekadar sebagai basa-basi atau
pengantar kepada pertanyaan-pertanyaan pokok. Per
tanyaan-
pertanyaan tersebut akan menjadi patokan bagi Anda untuk
mencatat pokok-pokok pembicara dalam wawan cara yang Anda
dengarkan.
Sekarang, lakukanlah simulasi kegiatan wawancara
berikut di depan kelas. Sementara itu, siswa lainnya mendengarkan
dengan saksama.
Berikut penuturan Jefferson, Wali kota Tomohon tentang ke-
bijakann
ya mengembangkan bunga sebagai pendorong ekonomi
masyarakat di Tomohon.
Kenapa Pemerintah Kota Tomo-
hon memilih bunga sebagai ikon dan
andalan dalam menggerakan ekonomi
masyarakat?
Kami ingin menjadikan Tomohon sebagai
kota bunga. Filosofi nya adalah kami ingin bunga
ini menghidupi masyarakat. Tidak saja dari sisi
peformance keindahan bunga, tetapi bunga
juga diharapkan dapat menggerakan ekonomi
masyarakat. Masyarakat kami kita latih untuk
menguasai segala hal mengenai bisnis bunga,
mulai dari proses penanaman, perawatan, panen
sampai pemasarannya. Ini kami harapkan dapat
menjadi salah satu pilar ekonomi di Tomohon.
Sebenarnya berapa nilai ekonomis
bunga sehingga pemerintah dan ma-
syarakat Tomohon begitu yakin dengan
pilihan ini?
Bila kita hitung-hitungan, satu hektare
bunga krisan bisa menghasilkan Rp500 juta
dalam 100 hari. Tidak ada jenis pertanian lain
yang bisa menghasilkan nilai setinggi ini. Jagung
dalam satu hektare paling tinggi menghasilkan
Rp7 juta. Padi menghasilkan sekitar Rp6 juta.
Di Belanda lebih spektakuler lagi, satu hektare
tanaman bunga rose bisa menghasilkan 1 juta
euro (Rpl3 miliar). Ini sebuah potensi untuk
mengembangkan ekonomi. Inilah yang ingin
dijalankan di Tomohon. Pasar bunga potong
nasional 250 juta tangkai pertahun dan baru
bisa dipasok sebesar 158 juta. Sementara pasar
bunga dunia pertahun mencapai US$ 80 miliar
dan sumbangan Indonesia berdasarkan data
2006, baru mencapai US$ 12 juta. Jadi sangat
terbuka peluang untuk mengembangkan hingga
ke pasar ekspor.
Lalu, pasar bunga di Tomohon sendiri
bagaimana?
Untuk tingkat lokal, pada 2005 Tomohon
memproduksi dua juta tangkai bunga potong.
Pada 2006 produksi bunga mencapai lima juta
tangkai. Nah, pada 2007 produksinya mencapai
10 juta tangkai. Persoalannya, sampai akhir
Desember lalu, laporan yang masuk dari para
pedagang bunga, 50 persen pasar bunga To-
mohon masih dipasok dari Bandung. Berarti
Anda diharapkan dapat:
• mencatat pokok-
pokok pembicaraan:
siapa yang berbicara
dan apa isi
pembicaraannya;
• merangkum seluruh
isi pembicaraan dalam
beberapa kalimat
menyampaikan isi
rangkuman kepada
orang lain.
Tujuan Belajar
Mendengarkan
Mendengarkan
Wawancara Televisi
Wawancara Televisi
A
31
31
Teknologi
Pada 2005, ketika saya diangkat menjadi
walikota, pertumbuhan ekonomi Tomohon 4,1
persen atau di bawah rata-rata nasional. Pada
2006 naik menjadi 6,3 persen. Pada 2007 naik
lagi menjadi 6,8 persen. Ternyata tanaman
bunga sudah cukup signifi kan dalam membantu
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan
demikian masyarakat Tomohon memiliki
tambahan daya beli dengan menanam dan men-
jual bunga. Kondisi ini mampu meningkatkan
standar hidup masyarakat. Ukuran kesehatan
masyarakat Tomohon tertinggi di Sulut.
Sumber
:
Majalah
Tempo
edisi 10-16 Maret 2008
dengan pengubahan
demand-nya cukup kuat. Sementara harga bunga
di Tomohon lebih tinggi dibanding di Bandung.
Jadi ada market di sini. Market seperti inilah
yang kami dorong dan kami tumbuhkan. Kalau
produksi di Tomohon sudah berlebih tentu kami
tidak mendapat kiriman lagi dari Bandung. Ini
menunjukkan produksi di Tomohon perlu di-
genjot, ini yang sementara ini kami sosialisasikan
karena kami sadar petani-petani di sini masih
perlu meningkatkan sumber dayanya.
Setelah dua tahun menetapkan
bunga sebagai komoditas andalan di To-
mohon, kira-kira apa dampak yang telah
dirasakan masyarakat?
Dari kutipan wawancara tersebut Anda dapat mencatat pokok-
pokok pembicaraan sebagai berikut.
1. Pembicara dalam wawancara tersebut adalah Wali kota
Kota Tomohon Bapak Jefferson.
2. Hal yang di bicarakan dalam kutipan wawancara di atas
adalah pemerintah kota Tomohon memilih bunga sebagai
ikon kota Tomohon dan lahan bisnis masyarakatnya.
Setelah Anda mencatat pokok-pokok pembicaraan, Anda da-
pat menuliskan
ya menjadi sebuah rangkuman. Perhatikan contoh
berikut.
Pemerintah Kota Tomohon memilih bunga sebagai ikon
kota Tomohon. Masyarakatnya dilatih untuk menguasai ber-
bagai hal yang dapat mendukung bisnis bunga ini. Sejauh ini,
pasar bunga Tomohon cukup meningkat meskipun belum mak-
simal. Dampak positif dari kebijakan ini sudah dapat dirasakan.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi
dan kesehatan masyarakat Tomohon.
Sekarang, Anda dapat lebih mengasah kemampuan Anda
dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Perankanlah sebuah wawancara bersama teman sebangku
Anda.
2.
Topik wawancara dapat Anda tentukan berdasarkan
kesepakatan bersama.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Buku
Terampil Wawancara
, salah
satu pedoman untuk melakukan
wawancara.
Gambar 3.1
Gambar 3.1
Sumber
: Sampul buku
Terampil
Wawancara
32
32
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Dengarkanlah sebuah wawancara di televisi.
2. Catatlah nama narasumber, waktu, dan tempat wawancara.
3. Catatlah isi wawancara tersebut.
4. Rangkumlah isi wawancara tersebut ke dalam beberapa
kalimat dengan kalimat yang baik.
5. Sampaikan rangkuman tersebut.
6. Ke mudian, diskusikanlah bersama teman-teman Anda
untuk men
dapatkan simpulan tentang tugas yang telah Anda
lakukan.
Pada Pelajaran sebelumnya, Anda telah belajar berbagai teknik
membaca. Sekarang, kemampuan Anda dalam hal membaca akan
makin bertambah dengan belajar membaca intensif.
Surat kabar atau majalah biasanya memiliki kolom khusus
yang diisi oleh redaktur. Kolom ini berisi pembahasan masalah
aktual, yang biasa disebut kolom tajuk rencana.
Tajuk rencana atau editorial adalah ulasan atau pendapat
redaktur surat kabar atau majalah mengenai suatu masalah atau
hal yang sedang menjadi perbincangan masyarakat. Ulasan atas
masalah tersebut merupakan kajian intelektual yang dilakukan
secara intens oleh redaktur sehingga mengarah pada suatu
kesimpulan yang mengarahkan pembaca untuk memahami
permasalahan nya (Pramono S.K., 1996:33).
Berikut ini sebuah contoh tajuk rencana/editorial. Bacalah
dengan saksama.
Membaca Intensif
Membaca Intensif
B
Anda diharapkan dapat:
• membuat ikhtisar
dari tiap-tiap paragraf
dalam teks tajuk
rencana/editorial
berdasarkan isi gagasan
utamanya;
• mengungkapkan dan
menafsirkan isi tajuk
rencana/editorial;
• menyimpulkan isi tajuk
rencana/editorial;
• menemukan pendapat
penulis tajuk rencana/
editorial;
• menemukan sudut
pandang penulis tajuk
rencana/editorial.
Tujuan Belajar
3. Teman-teman yang lain mendengarkan dengan baik dan
mencatat pokok-pokok isi wawancara.
4. Teman-teman yang lain tersebut menyampaikan kembali
isi wa wancara berdasarkan kalimat-kalimat yang telah
disusunnya sendiri.
5. Anda dan teman sebangku Anda dapat mengomentari
ketepatan isi wawancara Anda yang disampaikan kembali
oleh teman-teman Anda.
33
33
Teknologi
Selamat bergabung di edisi pertama
majalah
Jalan-Jalan
, panduan jelajah khatulis-
tiwa. Berangkat dari niat untuk menggairahkan
dunia kepariwisataan dalam negeri, kami hadir
mengan
tarkan sejumput informasi yang ber-
manfaat bagi wisatawan maupun pelaku industri
pariwisata.
Tak ada kata terlambat untuk mengenal
negeri ini. Masih banyak tempat-tempat me-
narik yang bisa dikunjungi di jagat Nusantara
nan elok ini. Masih ada air laut yang biru di
tengah hembusan bayu Kepulauan Karimun
Jawa yang menanti untuk diarungi. Masih ada
peman
dangan hijau Bodogol di kaki gunung
Gede Pangrango yang menjanjikan keteduhan
alami yang menyehatkan.
Komitmen
Jalan-Jalan
untuk men
jadikan
wisatawan domestik sebagai tamu sekaligus
tuan rumah di negeri sendiri tak hanya ditunjuk-
kan dengan menyuguhkan informasi mengenai
daerah tujuan wisata semata tapi juga dengan
kupasan budaya dan adat istiadat yang ada di
Indonesia.
Dalam edisi pertama ini kami mencoba
mengintip upacara Tumpek Landep di Bali
sembari menyusuri deretan pertokoan dan
pasar-pasar tradisional yang selama ini turut
menyemarakkan bisnis kepariwisataan dalam
negeri. Dari Surabaya kami suguhkan cerita
menarik di sepanjang Jalan Kembang Jepun yang
ramai dikunjungi warga kota di malam hari.
Dari ibu kota tersingkap cerita perjalanan
wisata malam hari di tengah gemerlap lampu kafe-
kafe diiringi alunan
live music
. Siang harinya Anda
bisa mencoba olahraga berkuda atau menyusuri
sejarah dari Museum Taman Prasasti di kawasan
Tanah Abang.
Semoga edisi pertama majalah
Jalan-Jalan
bermanfaat dan dapat memandu Anda men-
jelajahi Nusantara. Kami sadar masih banyak
kekurangan dalam edisi perdana ini. Kritik dan
saran Anda kami nantikan untuk membuat ma-
jalah ini lebih baik di masa yang akan datang.
Selamat membaca!.
Sumber:
Majalah
Jalan-Jalan
, Januari-Februari 2005
Setelah membaca tajuk tersebut, tulislah ikhtisar dari tajuk ren-
cana tersebut. Kemudian, bandingkanlah hasilnya dengan ikhtisar
berikut dengan mendiskusikannya bersama teman-teman Anda.
1. Majalah Jalan-Jalan hadir memberikan informasi yang berman-
f
aat bagi wisatawan maupun pelaku industri pariwisata.
2. Informasi tempat budaya yang akan disampaikan adalah
Kepulauan Karimun Jawa dan Hutan Bodogol di kaki Gunung
Gede Pangrango.
3. Majalah ini juga berisi kupasan informasi budaya dan adat
istiadat di Indonesia.
4. Budaya yang akan dikupas adalah upacara Tumpak Landep
di Bali dan kehidupan di sepanjang Jalan Kembang Jepun di
Surabaya.
5. Tempat wisata dan budaya di Ibu
Kota juga akan ditam-
pilkan, yaitu kafe-kafe, tempat olahraga berkuda, dan
Museum Taman Prasasti.
6. Permintaan kritik dan saran dari pembaca.
Selain itu,
ungkapkanlah isi, kesimpulan, dan pendapat dalam tajuk
rencana tersebut. Bandingkanlah hasilnya dengan contoh-
contoh berikut. Mungkin Anda memiliki pendapat yang berbeda.
34
34
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Setelah Anda berlatih membaca intensif teks esai dan mampu
menemukan pokok pikiran teks esai tentang kebudayaan. Pada
Pelajaran kali ini Anda akan belajar menulis paragraf desksriptif.
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang menggambarkan
atau melukiskan suatu tempat, keadaan atau benda dengan kalimat.
Lukisan itu harus kita sajikan dengan sehidup-hidupnya, sehingga
pembaca seakan-akan dapat menikmati apa yang kita lihat, dapat
Menulis Paragraf Deskriptif
Menulis Paragraf Deskriptif
C
Dengan demikian, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
Majalah
Jalan-Jalan
berfungsi sebagai sumber informasi
wisata dan budaya, baik bentuk panduan maupun sekadar
penambah wawasan.
Kita pun dapat menangkap pendapat/opini dari penulis tajuk
rencana:
1. Majalah semacam ini akan turut membantu meng gairahkan
dunia kepariwisataan dalam negeri.
2. Wisatawan domestik masih menjadi tamu di negeri sendiri.
Selain pendapat/opini, kita juga dapat menangkap sudut pandang
penulis. Hal itu terlihat dari paragraf terakhir, yaitu bahwa majalah
tersebut lahir dari kalangan umum, bukan dari lembaga tertentu.
Lembaga tertentu biasanya memang berkepen tingan menerbitkan
majalah seperti itu, misalnya dinas kebudayaan atau pariwisata.
Mengenal
Mengenal
Lebih Dekat
Lebih Dekat
Membaca sekilas
dilakukan dengan cara
menjelajah bahan bacaan
dan memetik setiap
gagasan pokok dari
setiap materi bacaan.
Untuk melakukannya
dengan baik, pembaca
harus memiliki
keterampilan dalam
menentukan kata-kata,
frasa-frasa, dan kalimat-
kalimat yang menjadi
inti pada setiap bagian
bacaan.
Sumber
:
Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa,
1999
1. Carilah sebuah tajuk rencana/editorial.
2. Catat pokok-pokok pikirannya.
3. Buatlah sebuah ikhtisar berdasarkan pokok-pokok pikiran
yang telah Anda buat.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Oleh karena itu, Anda dapat mendiskusikannya bersama teman-
teman Anda.
Anda diharapkan dapat:
• mengidentifikasi
ciri-ciri paragraf
deskriptif;
• mengetahui langkah-
langkah penulisan
paragraf deskriptif.
Tujuan Belajar
35
35
Teknologi
Ide pokok
: Suasana di Pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur
Ide penjelas : 1. Riak-riak kecil berkejaran di selat Pantar
2. Ombak
menghempas perahu motor
berpenumpang
3. Angin pengunungan menggoyang perahu lebih
cepat
Tentukan juga ide pokok dan ide penjelas paragraf tersebut.
bandingkan dengan contoh berikut. Adakah kesamaan atau
perbedaannya? Diskusikanlah bersama teman-teman Anda.
Berdasarkan paragraf deskriptif tersebut, tentukanlah ide
pokok dan ide penjelasnya. Bandingkanlah hasilnya dengan
contoh berikut.
1.
Semua mata terpaku pada riak-riak kecil berkejaran di Selat
Pantar, yang memisahkan Pulau Kepa, Nusa Tenggara Timur.
Ombak seolah bercanda dengan perahu motor berpenumpang
empat orang sebelum menghempas ke deretan batu karang di
seberang selat. Begitu hembusan angin pegunungan menyapa,
perahu bergoyang lebih cepat.
Sumber
:
Media Indonesia
, 3 Februari 2008
2.
Berkunjung ke Kepa di malam hari sedikit berbeda. Dari
pantai, tengoklah ke arah Timur. Sinar redup yang terpancar
dari lampu tempel di rumah penduduk menimbulkan kesan
pedesaan yang masih kental. Dari arah berlawan, lampu-lampu
di Bungalo memancarkan sinar warna-warni.
Sumber
:
Media Indonesia
, 3 Februari 2008
mendengar apa yang kita dengarkan, dan dapat merasakan apa
yang kita rasakan.
Perhatikan contoh paragraf deskriptif berikut.
Nah, sekarang berlatihlah menyusun paragraf deskriptif
dengan mengerjakan latihan berikut.
Ide pokok : Suasana malam hari di Kepa sedikit
berbeda
Ide penjelas : 1. Sinar redup lampu tempel penduduk me-
nimbulkan kesan pedesaan.
2. Lampu-lampu di bungalo memancarkan
sinar warna-warni.
Buku
Quantum Writing,
salah satu
acuan untuk menulis kreatif.
Gambar 3.2
Gambar 3.2
Sumber
: Sampul buku
Quantum Writing
36
36
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Apakah frase/frasa itu? Frase adalah gabungan kata yang
ber si fat nonpredikatif. Frase itu dapat dibedakan menjadi frase
berdasarkan kategori dan konstruksi. Perhatikanlah contoh-
contohnya.
Jenis frase berdasarkan kategori sebagai berikut.
1. Frase nominal merupakan frase yang memiliki distribusi
yang sama dengan kata nominal. Contohnya,
• Rasuna Said termasuk kaum muda yang berpikiran
maju. Frase kaum muda termasuk golongan frase
nominal. Begitu juga frase baju baru termasuk golongan
frase nominal. Contoh lainnya yaitu: gedung sekolah,
rumah bersih, dan lain-lain.
2. Frase verbal merupakan frase yang memiliki kesamaan dis-
tribusi dengan kata verbal. Contohnya,
•
Ia pernah belajar pada
Associated Command and General
Staff College.
Kata belajar termasuk golongan verba. Oleh karena itu,
frase
pernah belajar
termasuk golongan frase verba.
3. Frase bilangan merupakan frase yang mempunyai distribusi
yang sama dengan kata bilangan. Contohnya, tiga ekor, lima
botol, dan sepuluh lembar.
4. Frase keterangan merupakan frase yang memiliki distribusi
yang sama dengan kata keterangan. Contohnya, tadi pagi,
kemarin pagi.
1. Amatilah lingkungan alam di sekitar rumah atau sekolah
Anda.
2. Susunlah paragraf deskriptif sesuai dengan pengamatan
yang telah Anda lakukan.
3. Tukarkan hasil pekerjaan Anda dengan teman kemudian
lakukan penyuntingan terhadap paragraf deskriptif yang
telah disusun.
4. Bacakanlah paragraf deskriptif yang telah Anda buat di depan
kelas.
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
Mengenal
Mengenal
Frasa
Frasa
D
Tujuan Belajar
Anda diharapkan dapat:
• mengidentifi kasi jenis-
jenis frasa;
• mengetahui
konstruksi frasa.
37
37
Teknologi
5. Frase depan merupakan frase yang terdiri atas kata depan
sebagai penanda, diikuti oleh kata/frase aksinya. Contohnya,
di sebuah rumah, sejak tadi pagi.
Frase berdasarkan konstruksi dapat dibedakan men jadi
dua, yakni frase eksosentrik dan frase endosentrik. Berikut ini
uraiannya.
1. Frase eksosentrik merupakan frase yang komponen-kompo-
nennya tidak berperilaku yang sama dengan keseluruh
annya.
Misalnya, frase di sekolah, yang terdiri atas komponen di dan
sekolah. Frase ini dapat mengisi fungsi keterangan, misalnya
dalam kalimat berikut.
Rini berdagang di sekolah.
Baik komponen di atau sekolah tidak dapat menduduki fungsi
keterangan dalam kalimat tersebut. Akhirnya, kalimat pun
tidak berterima jika keduanya dipisahkan dan men duduki
salah satu fungsi dalam kalimat. Contohnya,
•
Rini berdagang di
•
Rini berdagang sekolah
2. Frase endosentrik merupakan frase yang komponen-
komponennya berperilaku yang sama dengan keseluruhan-
nya. Jadi, salah satu komponennya dapat menggantikan
kedudukan keseluruhannya. Contohnya, frase sedang
menyapu dalam kalimat berikut.
•
Paman sedang menyapu di halaman.
•
Paman menyapu di halaman.
Selain itu, ada pula frase yang memiliki makna ambigu atau
makna ganda. Perhatikanlah kalimat berikut.
•
Orang tua sedang membersihkan rumah.
Kata orang tua memiliki makna ganda yakni orang yang tua’
atau ‘ibu-bapak’. Hal ini akan menimbulkan penafsiran ganda
jika tidak diberikan keterangan yang mendukung, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya.
Selain contoh-contoh tersebut, carilah oleh Anda contoh-
contoh lainnya.
Mengenal
Mengenal
Lebih Dekat
Lebih Dekat
Frase merupakan
gabungan kata yang
ber si fat nonpredikatif
atau lazim disebut juga
gabungan kata yang
meng isi salah satu fungsi
sintaksis (subjek, objek,
pe lengkap, kete rangan)
di dalam kalimat.
Sumber
:
Kamus Linguistik
, 1993
Nah, sekarang kerjakanlah latihan berikut.
1. Tunjukkan manakah yang termasuk frase berdasarkan kategori,
k
ons truksi, dan rangkaian kata yang ambigu. Kemudian, buatlah
kalimatnya.
a. Gedung sekolah e. Satu ton
b. Sekarang ini f. Di sebuah rumah
Latihan
Latihan
Pemahaman
Pemahaman
38
38
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
Tugas
Tugas
Kelompok
Kelompok
1. Carilah sebuah bacaan dari koran, majalah, atau internet.
2. Kelompokkan frasa-frasa yang ada dalam bacaan tersebut
berdasarkan jenis-jenis frasa yang telah Anda pelajari.
c. Taman ini g. Pengusaha wanita
d. Sering sakit h. Sedang bermain-main
2. Carilah contoh-contoh lain frase berdasarkan kategori dan
kons truksinya.
3. Diskusikanlah hasil latihan tersebut bersama teman-teman
Anda.
4. Kemudian, simpulkanlah sehingga Anda dapat mengetahui
hasil yang tepat.
Sumber:
Buku Kelas Kata dalam
Bahasa Indonesia
Prof. DR. Harimurti Kridalaksana
dilahirkan pada tahun 1963; pernah
belajar di Universitas Pittsburg, AS
(1970), menjadi
research associate
pada
Internasional Research Project on
Language Planning Processes Stanford
University
–Universitas Indonesia (1970-
1971),
visitting scholar
pada
University
of Michigan
, AS (1973), dan Humbboldt
scholar pada Johann Wolfgang Goethe-
Universitat di Frankfurt am Main, Jerman
Barat (1985). Karyanya antara lain:
Kamus Linguistik
(1982),
Kelas
Kata dalam Bahasa Indonesia
(1986),
Beberapa Prinsip Perpaduan
Laksem dalam Bahasa Indonesia
:
Sebuah Bunga Rampai
(1989), dan
Bibliografi Beranotasi tentang Sejarah Bahasa Indonesia
(1989).
Mengenal
Mengenal
Ahli Bahsa
Ahli Bahsa
39
39
Teknologi
Setelah Anda mengikuti Pelajaran ini, Anda menjadi dapat
mengambil manfaat dari wawancara yang Anda dengarkan.
Anda pun dapat mengambil informasi dari sebuah tajuk
rencana/editoral dengan membaca intensif. Selain itu, Anda
dapat menggambarkan sebuah tempat, keadaan atau benda
melalui paragraf deskriptif. Wawasan berbahasa Anda pun
bertambah dengan mengenal jenis-jenis frasa.
Refl
eksi
Refl
eksi
Pelajaran 3
Pelajaran 3
• Wawancara adalah tanya jawab dengan seorang untuk
dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.
• Membaca intensif dapat dilakukan pada jenis teks apa
saja, misalnya tajuk rencana /editoral. Dengan membaca
intensif tajuk rencana/editoral. Anda akan mengetahui isu
yang sedang dibicarakan di masyarakat.
• Paragraf deskriptif adalah paragraf yang isinya
menggambarkan sebuah keadaan, benda atau tempat.
•
Frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki predikat.
Ada beberapa jenis-jenis frasa, antara lain: Frasa nominal,
Frasa verbal, Frasa keterangan, Frasa bilangan dan Frasa
depan. Sedangkan berdasarkan konstruksinya, frasa
terbagi menjadi Frasa Endosentik dan Frasa Eksosentik.
Intisari
Intisari
Pelajaran 3
Pelajaran 3
40
40
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
2. Dengarkanlah sebuah wawancara di televisi. Kemudian
catatlah pokok-pokok pembicaraan dari wawancara tersebut.
3. Buatlah sebuah karangan deskriptif.
4.
Termasuk frase jenis apakah frase berikut?
a. di desa d. sedang menyanyi
b. rumah sakit
e.
pekarangan luas
c. kemarin siang
f.
gedung sekolah
Tempat wisata ini bernama Taman Wisata
Alam Laut 17 Pulau Riung, di Kabupaten
Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dahulu,
untuk mencapai kawasan ini hanya bisa
dilakukan melalui jalur laut dengan perahu,
tetapi sekarang jalan beraspal yang relatif
mulus menjadi alternatif utama wisatawan.
Pesona Riung yang ditawarkan kepada
wisatawan biasanya dimulai dengan menikmati
matahari terbit di antara gugusan pulau kecil-
kecil dari perahu yang kita sewa. Beranjak
siang, seiring dengan matahari yang semakin
meninggi, pemilik perahu akan mengantarkan
ke sekitar gugusan taman laut dengan terumbu
karang dan biota lautnya. Sambil snorkeling,
kita bisa membeli ikan hasil tangkapan nelayan
setempat. Menjelang siang, wisatawan akan
diarahkan menuju Pulau Rutong yang berpasir
putih untuk membakar ikan sebagai lauk
makan siang. Selesai makan dan beristirahat,
kita bisa meneruskan menyelam atau sekadar
snorkeling, mengelilingi gugusan pulau kecil dan
diakhiri dengan menyaksikan ribuan kalong
yang menghuni Pulau Untolue.
Sumber:
Harian
Kompas,
19 Oktober 2005
1. Catatlah pokok-pokok isi teks berikut ser ta berilah tanggapan.
Latihan Pemahaman
Latihan Pemahaman
Pelajaran 3
Pelajaran 3